Sunday, August 4, 2013

FACEBOOK



SEJARAH DAN DEFINISI FACEBOOK
Facebook adalah sebuah layanan jejaring social dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya.
Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di AS dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama temannya dan sesame mahasiswa ilmu computer. Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja kemudian diperluas ke perguruan lain. Situs ini secara perlahan mebuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun.
Sehingga menurut statoistik pada 16 Maret jam 14.00 WIB ada 2.235.280 orang yang menyatakan warga Indonesia di Facebook.

MANFAAT FACEBOOK
a.  Sebagai Sarana Dakwah
Facebook bisa digunakan sebagai sarana dakwah yang bagus di tengah keringnya ilmu dan informasi tentang Islam yang benar sehingga betapa bayak orang mendapatkan hidayah disebabkan membaca artikel di Facebook atau diskusi Facebook

b.  Wadah Silaturrahmi
Facebook bisa digunakan sebagai wadah untuk menyambung silaturrahmi antara sesame teman, orang tua, kerabat, murid, atau guru dan ajang untuk mencari kawanlebih banyak lagi itu hokum asalnya adalah boleh-boleh saja.

c.   Menyimpan File atau Tulisan
Tulisan yang disimoan di computer bukan tidak mungkin akan hilang saat computer terkena virus. Akan tetapi jika disimpan di facebook maka file tersebut tetap akan selamat account masih aktif.

KEBURUKAN FACEBOOK
a.  Kecanduan
Banyak dari pengguna Facebook merasa asyik berbalas atau chatting, sehingga mereka menjadi lupa waktu, tugas kewajibannya, bahkan ada yang sampai dibuat lari dari aturan agama gara-gara kecanduan Facebook.

b.  Wadah Maksiat
Banyak dari pengguna Facebook tidak mengindahkan aturan agama sehingga menjadikan Facebook sebagai wadah maksiat berupa ghibah, fitnah, gossip, pacaran, dan sebagainya.

c.   Gambar Foto
Diantara wadah Facebook yang sangat perlu diperhatikan adlah budaya menampilkan foto-foto pribadi yang jelas akan dilihat banyak oran. Bahkan terkadang yang ditampilkan adalah foto-foto seronok yang mengumbar nafsu. Oleh karenanya bagi para pengguna Facebook hendaknya mengganti foto-fototersebut dengan foto-foto lain yang tidak bermasalah seperti pemandangan alam dan sejenisnya.

ETIKA SEORANG MUSLIM DALM BER-FACEBOOK
a.  Jadikan sebagai ladang pahala
Hendaknya seseorang yang masuk pada situs ini meluruskan niatnya terlebih dahulu, dia benar-benar ingin menjadikan Facebook untuk sesuatu yang bermanfaat sebagai ajang silaturrahmi, berdakwah, menimba ilmu, dan sebagainya.

b.  Mengatur waktu
Hendaknya pengguna Facebook memahami akan mahalnya waktu. Janganlah dia terjebak dalam kesiasiaan atau terlena keenakan chatting sehingga lalai dari solatnya, kewajiban, dan tugasnya di rumah atau tempat kerja.

c.   Waspadalah Zina mata dan hati
Dalam facebook akan diposting foto-foto pengguna Facebook lainnya yang terkadang mereka adalah foto-foto lawan jenis. Tidak menutup kemungkinan muncul nafsu berahi dengan melihatnya. Maka hendaknya kita menyadari bahwa semua itu adalah ujian kaan keimanan kita kepada-Nya.

d.  Jagalah kata-kata
Janganlah kita merasa bebas membaca status atau komentar dan kata-kata di  Facebook. Pilihlah kata-kata yang baik dan menyenangkan. Jangan menulis kata-kata kotor, fitnah, provokasi, gosip, ghibah, gunjingan, dan sebagainya. Seorang muslim harus menjaga anggota tubuhnya dari hal-hal yang dapat menodai keimanannya.  

PUASA RAMADAN



PUASA RAMADAN
KEWAJIBAN PUASA
Sumber amalan bulan Ramadan itu adalah firman allah pada surat Al- Baqarah ayat 183-185 dan 187
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Al Baqarah 183)

“Beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu: member makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati ebajikab, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih  baik bagimu jika kamu mengetahui” (Al Baqarah 184)

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barang siapa sakit atau dlam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah baginya berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(Al-Baqarah 185)

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka itu pakaian bagimu, dan kamu pun adlah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu karena itu Allah mengampuni kamu dan member maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitan yaitu fajar. Kemudian sem purnakanlah puasa itu sampai datang malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kapada manusia, supaya merea bertakwa.” (Al-Baqarah 187)

UMUR BULAN
“Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin ‘Amru bahwa dia mendengar Ibnu Umar RA dari nabi SAW bersabda: Kita ini adalah umat yang ummi, yang tidak biasa menulis dan juga tidak menghitung satu bulan itu jumlah harinya segini yaitu sekali berjumlah dua puluh Sembilan dan sekali berikutnya tiga puluh hari” (Riwayat Bukhari)

“Abu Hurairah RA berkata Nabi SAW bersabda: Berpuasalah kalian dengan melihatnya (hilal) dan berbukalah dengan melihatnya pula. Apabila kalian terhalang oleh awan maka sempurnakanlah jumlah bilangan hari bulan Sya’ban menjadi tiga puluh.” (Riwayat Bukhari)

BERPUASA TEPAT WAKTU
“Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan bepuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang telah terbiasa berpuasa sebelumnya.” (Riwayat Muslim)

ANJURAN MAKAN SAHUR
“Anas RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda: Mkan sahurlah kalian karena makan di waktu sahur itu mengandung barakah.”(Muslim)

BATASAN MAKAN SAHUR
“Dari Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit dia berkata, kami pernah sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami solat berjamaah. Anas berkata, saya bertanya, berapa lama jarak antara sahur dan salat? Dia menjawab, kira-kira lima puluh ayat.” (At Tirmizi)

NIAT PUASA
“Dari Hafsah dari Nabi SAW beliau bersabda: Barang siapa yang belum niat sebelum fajar maka puasanya tidak sah.”(Tirmizi)

MENYEGERAKAN BERBUKA
“Dari Sahl bin Sa’d RA bahwa Rasulullah  SAW bersabda: Manusia akan senantiasa berada dlam kebaikan selama mereka menyegerakan untuk berbuka.” (Bukhari dan Muslim)

Dari Abu ‘Athiyyah ia berkata : Saya dan Masruq menemui Aisyah RA kemudian kamipun berkata Wahai Ummul Mukminin, ada dua sahabat Muhammad SAW yang satu menyegerakan berbuka dan salat, sementara yang lain mengakhirkan berbuka dan salat. Maka Aisyah pun bertanya, “Siapa yang menyegerakan berbuka dan salat?” Kami menjawab, “Abdullah, yakni Ibnu Mas’ud” Ia berkata, “Seperti itulah yang diperbuat oleh Rasulullah SAW.”(Muslim)

WAKTU BERBUKA
Dari bapaknya ra berkata: rasulullah SAW bersabda: “jika malam telah datang dari sana dan siang telah berlalu dari sana serta matahari telah tenggelam, maka orang yang berpuasa sudah boleh berbuka.” (Bukhari)

ZIKIR BERBUKA PUASA (DO’A)
Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Salim Al Muqaffa’, ia berkata; saya melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi telapak tangan. Dan ia berkata dahulu rasulullah SAW apabila berbuka beliau mengucapkan: DZAHABAZH ZHAMAA’U WABTALLATIL ‘URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga dan telah basah tenggorokan dan telah tetap pahala insyaallah). (Abu Dawud)

BERBUKA DENGAN KURMA BILA ADA
Dari Salman bin Amir yang merupakan pamannya ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian sedang berpuasa maka hendaknya ia berbuka dengan kurma, apabila ia tidak mendapatkan kurma maka hendaknya dengan air, karena sesungguhnya air dapat membersihkan.” (Abu Dawud)

JUNUB TIDAK MEMBATALKAN PUASA
Bahwa Aisyah RA dan Ummu Salamah telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW pernah mendapatkan waktu fajar saat beliau sedang junub di rumah keluarga beliau. Mka kemudian beliau mandi dan berpuasa. (Bukhari)

TERLANJUR JIMAK SIANG HARI PUASA
Bahwa abu Hurairah RA berkata: “Ketika kami sedang duduk bermajelis bersama Nabi SAW tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu berkata:”Wahai rasulullah, binasalah aku”. Beliau bertanya: “Ada apa denganmu?”. Orang itu menjawab: “Aku telah berhubungan dengan istriku sedangkan aku sedang berpuasa”. Mka Rasulullah SAW bertanya: “Apakah kamu memiliki budak, sehingga kamu harus membebaskannya?” Orang itu menjawab: “Tidak”. Lalu beliau bertanya lagi: “Apakah kamu memiliki makanan untuk diberikan kepada enam puluh orang miskin?”. Orang itu menjawab: “Tidak”. Sejenak NabiSAW terdiam diberikan satu keranjang berisi kurma, lalu beliau bertanya: “Mana orang yang bertanya tadi?”. Orang itu menjawab: “Aku”. Maka beliau berkata: “Ambillah kurma ini lalu bersadaqahlah dengannya”. Orang itu berkata: “Apakah ada orang yang lebih fakir dariku, wahai Rasulullah. Demi Allah, tidak ada keluarga yang tinggal diantara dua perbatasan, yang dia maksud adalah dua gurun pasir, yang lebih fakir daripada keluargaku”. Mendengar itu nabi SAW menjadi tertawa hingga Nampak gigi seri beliau. Kemudian Beliau berkata:”Kalau begitu berilah makan keluargamu dengan kurma ini”(Bukhari)

SIKAP ORANG BEPERGIAN TERHADAP PUASA
Dari Anas bin Malik berkata: “ Kami pernah bepergian bersama Nabi SAW, yang berpuasa tidak mencela yang berbuka dan yang berbuka juga tidak mencela yang berpuasa” (Bukhari)

Dari Anas RA ia berkata; Dulu kami pernah bepergian bersama NabiSAW, dan diantara kami ada yang melaksanakan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di hari yang sangat terik ini kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan diantara kami ada orang yang berlindung dari sinar matahari hanya dengan telapak tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan dan sebaliknya orang yang tidak berpuasa masih tetap tegar, masih mampu menghancurkan bangunan dan masih kuat member minum hewan tunggangan mereka. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: “Hari ini mereka yang berbuka telah menuai pahala” (Bukhari)

MENJAGA LISAN DALAM BERPUASA
Dari Abu Hurairah RA berkata; Rasulullah SAW bersabda: “ Barabg siapa yang tidak meninggalkan ucapan keji dan berbuat keji , Allah tidak butuh orang itu meninggalkan makan minumnya.” (Bukhari)

MAKAN MINUM LUPA TAK MEMBATALKAN PUASA
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW bersabda: “Jika seseorang lupa lalu dia makan dan minum ketika sedang berpuasa maka hendaklah dia meneruskan puasanya karena hal itu berarti Allah telah memberinya makan dan minum.” (Bukhari)

WANITA HAID DAN NIFAS TIDAK BOLEH PUASA TETAPI WAJIB MENGGANTI PADA BULAN YANG LAIN
Dari Abu Sa’id RA berksts: Nabi saw bersabda: “ Apabila seorang wanita sedang ,mengalami haid maka dia tidak salat dan tidak puasa. Yang demikian itu menunjukkan kurangnya agamanya”. (Bukhari)

Dari Abu Salamah berkata, Aku mendengar Aisyah RA berkata: “Aku berhutang puasa Ramadan dan aku tiadak bisa mengqada’nya kecuali pada bulan Sya’ban” (Bukhari)
 

dindra7maret