Wednesday, July 29, 2015

Meningkatkan Kecerdasan


Pembagian struktur kecerdasan ada dua bagian:
Pertama, ialah informasi atau pengetahuanitu sendiri. Ini kita peroleh melalui pengalaman dan pendidikan.
Kedua, ialah mengolah informasi terdiri dari penalaran, penilaian, dan kreativitas.
Memang sebagian kecerdasan kita warisi secara genetis yang kita sebut sebagai bakat. Namun bagian terbesar dari kecerdasan adalah hasil usaha.
John Dewey mengatakan bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang kita miliki, dan tak berubah selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu roses pembentukan yang berkesinambungan dan untuk mempertahankannya diperlukan semacam kewaspadaan untuk mengamati kejadian-kejadian, keterbukaan untuk belajar, dan keberanian menyesuaikan diri.
Jadi untuk meningkatkan kecerdasan kita perlu menambah pengetahuan dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat kegiatan kreatif, kegiatan menalar, dan kegiatan mengevaluasi atau menilai.
Beberapa hal yang akan menolong kita untuk meningkatkan kecerdasan kita:
1.  Mengadakan evaluasi diri
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tepatnya menyusun peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang tujuh tersebut paling kuat, kedua paling kuat dan seterusnya.
2.  Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat dan antusiasme. Cita-cita yang memikat bagi diri-sendiri mampu melahirkan daya juang. Semangat, antusiasme, dan daya juang adalah tiga serangkai yang membuat kita produktif belajar dengan demikian kecerdasan kita diasah. Dari sekian banyak cita-cita, maka salah satunya adalah kita harus mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin dikenal orang sebagai orang cerdas.
3.  Membangun suatu kebiasaan hidup cerdas
Umpamanya berdiskusi, membaca, olah pikir, olah rasa dan olah raga
4.   Membangun sikap keterbukaan kritis
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru, ilmu-ilmu baru, dan pengertian-pengertian baru. Tapi jangan terlalu terbuka supaya kita masih mungkin membuat sintesa dari pertemuan sejumlah ide-ide yang berlainan. Jadi kita juga harus kritis  artinya mampu mempertanyakan apa saja yang memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan terlalu kritis yang membuat kita tertutup, kaku dan merasa benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.
5.  Membangun suatu sikap belajar positif terhadap apapun yang kita alami
Menurut Aldous Huxley, pengalaman adalah bukanlah peristiwa-peristiwa yang menimpa kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadap peristiwa-peristiwa itu. Hanya dengan sikap belajar positif inilah kita dapat bertambah cerdas sesudah mengalami peristiwa yaitu pengalaman kita jadikan sebagai guru. Pengalaman adalah guru terbaik
6.  Membangun sikap yang rendah hati
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah demikian pula hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.

No comments: