Pembagian struktur kecerdasan ada dua bagian:
Pertama, ialah informasi atau pengetahuanitu sendiri. Ini
kita peroleh melalui pengalaman dan pendidikan.
Kedua, ialah mengolah informasi terdiri dari penalaran,
penilaian, dan kreativitas.
Memang sebagian kecerdasan kita warisi secara genetis yang
kita sebut sebagai bakat. Namun bagian terbesar dari kecerdasan adalah hasil
usaha.
John Dewey mengatakan bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang
kita miliki, dan tak berubah selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu roses
pembentukan yang berkesinambungan dan untuk mempertahankannya diperlukan
semacam kewaspadaan untuk mengamati kejadian-kejadian, keterbukaan untuk
belajar, dan keberanian menyesuaikan diri.
Jadi untuk meningkatkan kecerdasan kita perlu menambah
pengetahuan dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat kegiatan kreatif,
kegiatan menalar, dan kegiatan mengevaluasi atau menilai.
Beberapa hal yang akan menolong kita untuk meningkatkan
kecerdasan kita:
1. Mengadakan evaluasi diri
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri
sendiri, tepatnya menyusun peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang tujuh
tersebut paling kuat, kedua paling kuat dan seterusnya.
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan
semangat dan antusiasme. Cita-cita yang memikat bagi diri-sendiri mampu
melahirkan daya juang. Semangat, antusiasme, dan daya juang adalah tiga
serangkai yang membuat kita produktif belajar dengan demikian kecerdasan kita
diasah. Dari sekian banyak cita-cita, maka salah satunya adalah kita harus
mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin dikenal orang sebagai orang
cerdas.
3. Membangun suatu kebiasaan hidup cerdas
Umpamanya berdiskusi, membaca, olah pikir,
olah rasa dan olah raga
4. Membangun sikap keterbukaan kritis
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima
ide-ide baru, ilmu-ilmu baru, dan pengertian-pengertian baru. Tapi jangan
terlalu terbuka supaya kita masih mungkin membuat sintesa dari pertemuan
sejumlah ide-ide yang berlainan. Jadi kita juga harus kritis artinya mampu mempertanyakan apa saja yang
memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan terlalu kritis yang membuat kita
tertutup, kaku dan merasa benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.
5. Membangun suatu sikap belajar positif terhadap
apapun yang kita alami
Menurut Aldous Huxley, pengalaman adalah bukanlah
peristiwa-peristiwa yang menimpa kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadap
peristiwa-peristiwa itu. Hanya dengan sikap belajar positif inilah kita dapat
bertambah cerdas sesudah mengalami peristiwa yaitu pengalaman kita jadikan
sebagai guru. Pengalaman adalah guru terbaik
6. Membangun sikap yang rendah hati
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah
demikian pula hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.
No comments:
Post a Comment